Anggrek hitam adalah salah satu spesies
anggrek yang dilindungi di Indonesia karena terancam kepunahan di habitat
aslinya. Anggrek hitam yang dalam bahasa latin disebutCoelogyne pandurata merupakan
flora identitas (maskot) propinsi Kalimantan Timur. Populasi anggrek hitam (Coelogyne pandurata)
di habitat asli (liar) semakin langka dan mengalami penurunan yang cukup
drastis karena menyusutnya luas hutan dan perburuan untuk dijual kepada para
kolektor anggrek.
Anggrek
hitam termasuk dalam anggrek golongan simpodial dengan bentuk bulb membengkak
pada bagian bawah dan daun terjulur di atasnya. Setiap bulb hanya memiliki dua
lembar daun saja. Daunnya sendiri sekilas mirip seperti daun pada tunas kelapa
muda.
Anggrek hitam (Coelogyne
pandurata), sebagaimana namanya, mempunyai ciri khas pada bunganya
yang memiliki lidah (labellum)
berwarna hitam. Anggrek langka ini dalam bahasa Inggris disebut sebagai “Black Orchid”.
Sedangkan di Kalimantan Timur, Anggrek Hitam yang langka ini mempunyai nama
lokal “Kersik Luai”.
Meskipun Anggrek hitam identik dengan
Kalimantan tetapi jenis anggrek ini selain di hutan liar Kalimantan juga tumbuh
liar di Sumatera, Semenanjung Malaya dan Mindanao, Pulau Luzon dan Pulau Samar
Filipina.
Anggrek hitam (Coelogyne pandurata) tumbuh di tempat teduh. Umumnya
jenis anggrek yang menjadi fauna identitas Kalimantan Timur.
Klasifikasi ilmiah:
Kerajaan: Plantae;
Divisi: Magnoliophyta;
Kelas: Liliopsida;
Ordo: Asparagales;
Famili: Orchidaceae;
Genus: Coelogyne;
Spesies: Coelogyne pandurata;
Nama binomial: Coelogyne pandurata
0 komentar:
Posting Komentar